Jumat, 13 November 2009

Memulai belajar bahasa tentunya dimulai dengan perkenalan diri terlebih dahulu, dengan
perkenalan diharapkan akan timbul ketertarikan untuk mengenal lebih jauh, baik tentang
negara, pekerjaan, rumah, daerah budaya dan lain sebaginya.
Untuk memudahkan belajar, saya akan menulis percakapan, kalimat dan kata dalam tiga
jenis,
1. romanji untuk pengucapan hiragana
2. hiragana dan atau katakana
3. arti dalam bahasa indonesia
Nama saya Yamada
Untuk pengenalan singkat seperti judl diatas perhatikan beberapa contoh berikut ini :

Watashi wa yamada desu.
(nama) saya yamada.

Watashi wa kensyusei desu.
Saya adalah pelajar.

Watashi wa nihon jin desu.
Saya adalah orang jepang

Senmon wa hambai desu.
2
Pekerjaan saya adalah penjualan.

Ima watashi wa nijuyon sai desu.
Sekarang saya berumur 24 tahun.

Ano hito wa kimura san desu ka?
Apakah orang itu adalah (sdr) kimura?
Dari contoh diatas salah satu bentuk untuk mengungkapkan atau mengenalkan diri kita
adalah :

Watashiwa +…..+ desu
Saya adalah …
Note :
Wa ditulis ha

Partikel
Dari beberapa contoh diatas terdapat bebapa jenis partikel yang mempunyai fungsi
berbeda yaitu :
Partikel wa digunakan setelah subyek, berfungsi menunjukkan subyek pembicara.

Watashi wa ari desu.
(Nama) saya adalah ari.

Watashi wa indonesia jin desu.
Saya adalah orang indonesia.
Partikel ka digunakan untuk menunjukkan bahwa kalimat tersebut adalah
pertanyaan, letak partikel ka adalah di akhir kalimat, perhatikan contoh berikut :

Ari san wa kensyusei desu ka.
Apakah bapak ari pelajar ?

Ari san wa indonesia jin desu ka
Apakah bapak ari orang indonesa ?
3

Ari sanwa kaishya wa dochira desu ka?
Bapak ali dari perusahaan apa?
Partikel no digunakan untuk menyambung antara kata benda dengan kata benda,
perhatikan contoh berikut :

Kompyuta no kaisya desu
Perusahaan computer.
Percakapan
Ari :
Hajimemasite, watashi wa ari desu.
Dozo yorosiku, onegaishimasu.

Yamada :
Watashi wa yamada desu.
Dozo yorosiku.
Eeto…, anatano kuni wa tai desuka, indonesia desu ka.

Ari :�
Indonesia desu
Sumimasen, ano hito wa dare desuka?
Yamada Tanakan san desu.
Nihon jin desu
Ari : Kaisya wa dochira desuka.
Yamada : DELL DELL desu
Ari : nanno kaisya desu ka.
Yamada : Kompyuta no kaisya desu.
ari san wa?
4
Ari : EPSON
EPSON desu. Purintano kaisya desu.

Kosa Kata
Hajimemashite : Salam kenal diucapkan pertama kali
bertemu.
Watashi : Saya
Dozo yorosiku onegaishimasu : senang berjumpa dengan anda
Anata : Anda , saudara
Kuni : Negara
Sumimasen : Maaf, permisi
Hito : Orang
Dare : Siapa
Nihon jin : Orang jepang
Kaisya : Perusahaan
* 0 = zero / rei, gampang
* 1 = ichi, ingat: hiji (sunda), siji (jawa)
* 2 = ni, ingat: niniii… sudaaaah tuaaaaa… giginyaaaa tinggaaaal duwaaaaa…
* 3 = san, TODO: insert-gambar-pisang-3
* 4 = shi / yon, ingat: angka 4 nulisnya doyong ke kanan
* 5 = go, ingat: go-cap, go-pek
* 6 = roku, ingat: angka 6 seperti kait buat ngebuka rok :D
* 7 = nana / sichi, ingat: nana, pacarku yang ke-7, suka mandi kembang 7 rupa, biar bisa main 7 hari 7 malam :)
* 8 = hachi, ingat: 8 kayak lubang hidung, tempat ingus keluar kalo flu: hachi! hachi!
* 9 = kyuu / ku, ingat: angka 9 dalam permainan kartu = kyu!
* 10 = juu, ingat: inget gak kalo bencong disalon mau cuciin rambut kita? dia pasti bilang…. cuci dulu yuk…? dia pasti jawab lagi… jyuu…!

A

ame = hujan

* waktu hujan turun, bayiku nangis kenceng. jadinya harus diajak becanda pake lagu “pok ame ame, belalang kupu kupu…”

ani = kakak laki-laki

* aneh, kakak laki-laki kok namanya ani… orang jepang memang aneh…

ane = kakak perempuan

* kakak perempuan gue aneh, orangnya kayak sadako (tokoh serem di film The Ring)

atarashii = baru

Cara lucu untuk mengingat:

* kalo masih baru, pasti masih bau terasi, ihihihi…

ashita = besok

Cara nggak lucu untuk mengingat:

* besok pergi ngapel ke rumah shita

atsui = panas

Cara lucu untuk mengingat:

* kalau kepanasan, bisa bersin-bersin “hatchi, hatchi, hatsui!”"
* kalau kepanasan, orang Jawa akan mengumpat atsu! panas temen iki rek!!!

B

bengoshi = pengacara, lawyer

* yang bisa jadi pengacara itu pasti selalu orang yang jadi biang gosip!

benri = nyaman (praktis)

* hehe, orang yang sakit benri-benri pasti praktis kalo kebelakang, langsung crot.

biru = gedung

* gedung yang tinggi, puncaknya pasti ada di langit yang biru

biiru = bir/beer (bedanya cuma ditulis pakai katakana, bukan hiragana)

* lagi tinggi gara-gara kebanyakan minum biiru

byooin = rumah sakit

* semua orang yang datang ke rumah sakit pasti sedang kena sakit boyok, lagi in!? cat: boyok = sakit pinggang (jawa)

C

chichi = bapak (untuk menyebut bapakku. bapak orang lain = otoosan)

* bapakku adalah pendekar taichi chi chi chi… bukan echo cho cho cho cho…

Chiisai, Chii = kecil. chibi biasanya dipakai untuk kata imut.

* Biasanya kalo cewe mo ngatain cowonya, begini-nih, “Chiii..Say.. kok kecil beneeerrr?”.

Chikai = deket

* Waktu itu Fivda pagi-pagi disuruh ke Sugity untuk pertama kalinya.. Karena belum tau tempatnya dia panik.. “Wehhh dimana tuh Sugity ??? ” Jawab gw ” Itu di Chikairang deket kok dari sini cuma sejam” dan Fivda pun pergi dengan hati senang :D

* Chika itu temen gue yg rada-rada nyebelin soalnya suka deket2. “Chika iiih.. jangan deket2 donk, bulan puasa nih”

D

daitouryou = presiden, huku daitouryou = wakil presiden

* presiden kita itu sebenarnya adalah seorang dai tooh, ryoo? yuuuk…

(ps: bayangin SBY sedang ceramah pinjem sorbannya Aa Gym, yuuuk…)

* dai-tour-you : presiden kita adalah seorang dai yang sedang tour sama you! :D

dare = siapa

* Kue dare(tar) sapa nehh.. enak benerrr…

denki = listrik

* kesetrum listrik membuatku dengki sama PLN!

denwa-bango = telpon

* kalo mo nelpon, cekik dulu leher si dewa bangau, anggap aja lehernya itu gagang telpon :) )

doa = pintu

* doa mirip pengucapannya dengan door (door [en] = pintu)
* jika ingat pintu, ingat selalu pintu kubur, hiii… jadi biar nggak lupa untuk membaca doa dulu
* setiap kali melihat pintu, tempelin doa masuk pintu biar selamat :)

doko = di mana

* doko (doku) gw ilang nehhh .. ada yg tau dimana ga? pasti si Fivda yang ngambil :D

dochira = di mana (synonim nya doko)

* dooough chira chira ada di mana dompet gue? pasti Si Fivda (lagi) yang ngambil :D

douzo = Silahkan. douzo yoroshiku = Senang bertemu denganmu. douzo yoroshiku onegaishimasu = Lebih sopan dari yang di atas, biasanya dipakai pada waktu pertemuan/konferensi.

* Kalau membukakan pintu, selalu orang jepang bilag “Douzo” sambil nunduk yang artinya “Silahkan”(masuk). Urutannya biasanya gini: Dourong pintu trus mendouyongkan badan, bilang Douzo.

doushite, doushita, doushita mono ka, doushitemo(pendeknya dari donna koto wo shite mo) = macam-macam “bagaimana”. Doushite bisa juag diartikan sebagai “mengapa”.

* Ingat dasarnya saja, doushite. Selanjutnya bisa anda kembangkan sendiri.

dorayaki = Sejenis kue yang seringkali diterjemahkan sebagai donat (mana bolongnya ya…) di edisi-edisi awal Doraemon.

* Supaya inget, baca terus manga karya Fujimoto Hiroshi dan Abiko Motoo yang sangat terkenal, Doraemon!

doya doya = datang dengan ramai, ramai

* Kalo orang yang suka foya-foya, berarti suka menghabiskan uang dalam jumlah banyak!

E

E = Lukisan. E… (lukisannya) bagus ya?

eetoo = tidak ada artinya, biasanya digunakan untuk jeda, sambil mikir mo ngomong apa

eiga = Movie / Film tapi juga bisa dibilang Bioskop

* bioskop eiga



HARAJUKU adalah sebutan populer untuk kawasan di sekitar Stasiun JR Harajuku, Distrik Shibuya, Tokyo. Kawasan ini terkenal sebagai tempat anak-anak muda berkumpul. Lokasinya mencakup sekitar Meiji Jingu, Taman Yoyogi, pusat perbelanjaan Jalan Takeshita (Takeshita-dori), departement store Laforet, dan Gimnasium Nasional Yoyogi. Harajuku bukan sebutan resmi untuk nama tempat, dan tidak dicantumkan sewaktu menulis alamat. Sekitar tahun 1980-an, Harajuku merupakan tempat berkembangnya subkultur Takenoko-zoku. Sampai hari ini, kelompok anak muda berpakaian aneh bisa dijumpai di kawasan Harajuku. Selain itu, anak-anak sekolah dari berbagai pelosok di Jepang sering memasukkan Harajuku sebagai tujuan studi wisata sewaktu berkunjung ke Tokyo.

Sebetulnya sebutan "Harajuku" hanya digunakan untuk kawasan di sebelah utara Omotesando. Onden adalah nama kawasan di sebelah selatan Omotesando, namun nama tersebut tidak populer dan ikut disebut Harajuku.

Sejarah



"Kincir air di Onden" (dari 36 Pemandangan Gunung Fuji karya Hokusai)


Sebelum zaman Edo, Harajuku merupakan salah satu kota penginapan (juku) bagi orang yang bepergian melalui rute Jalan Utama Kamakura. Tokugawa Ieyasu menghadiahkan penguasaan Harajuku kepada ninja dari Provinsi Iga yang membantunya melarikan diri dari Sakai setelah terjadi Insiden Honnoji.
Di zaman Edo, kelompok ninja dari Iga mendirikan markas di Harajuku untuk melindungi kota Edo karena letaknya yang strategis di bagian selatan Jalan Utama Koshu. Selain ninja, samurai kelas Bakushin juga memilih untuk bertempat tinggal di Harajuku. Petani menanam padi di daerah tepi Sungai Shibuya, dan menggunakan kincir air untuk menggiling padi atau membuat tepung.


Di zaman Meiji, Harajuku dibangun sebagai kawasan penting yang menghubungkan kota Tokyo dengan wilayah sekelilingnya. Pada tahun 1906, Stasiun JR Harajuku dibuka sebagai bagian dari perluasan jalur kereta api Yamanote. Setelah itu, Omotesando (jalan utama ke kuil) dibangun pada tahun 1919 setelah kuil Meiji Jingu didirikan.

Setelah dibukanya berbagai department store pada tahun 1970-an, Harajuku menjadi pusat busana. Kawasan ini menjadi terkenal di seluruh Jepang setelah diliput majalah fesyen seperti Anan dan non-no. Pada waktu itu, kelompok gadis-gadis yang disebut Annon-zoku sering dijumpai berjalan-jalan di kawasan Harajuku. Gaya busana mereka meniru busana yang dikenakan model majalah Anan dan non-no.


Sekitar tahun 1980-an, Jalan Takeshita menjadi ramai karena orang ingin melihat Takenoko-zoku yang berdandan aneh dan menari di jalanan. Setelah ditetapkan sebagai kawasan khusus pejalan kaki, Harajuku menjadi tempat berkumpul favorit anak-anak muda. Setelah Harajuku makin ramai, butik yang menjual barang dari merek-merek terkenal mulai bermunculan di Omotesando sekitar tahun 1990-an. *sirenciel.multiply.com

HARI menjelang senja. Tempat para pejalan kaki yang menghubungkan Harajuku Dori (stasiun kereta api Harajuku) dengan Taman Yoyogi itu, dipadati muda-mudi. Di sebuah pojok jalan, lima wanita dan dua pria berpakian Harajuku warna-warni mencolok, duduk berkerumun di atas lantai jalan tanpa alas.

Ketika saya mendekati mereka sambil menyapa, tak ada jawaban ramah. Ketika saya manyapa (dalam bahasa Inggris) meminta izini mengambil foto, salah seorang dari mereka langsung berdiri menghampiri saya berujar; "No, no photo."

Itulah ciri utama komunitas Harajuku. Bersifat eksklusif, pemberontak, berpenampilan cuek, bebas berekspresi, dan berdandan dari referensi tokoh-tokoh animasi dan manga Jepang. Potongan rambut mereka acak-acakan dengan cat warna-warni.

Yang perempuan mengenakan rok mini dipadu dengan sepatu bot, stoking, syal, asesoris rambut, dan baju warna-warni, semua terpadu dalam konsep berani "nabrak," seperti gaya ghotic.

Dari sejarah kelahirannya, Harajuku baik sebagai komunitas mapun fesyen, memang kental dengan sikap pemberontakan anak-anak muda bangsa Jepang. Mereka memberontak dari segala sikap formal dan unggah-ungguh ala tradisi masyarakat pada umumnya.

Di Harajukulah, satu-satunya kawasan di Jepang di mana para pemilik dan pelayan toko tidak menyambut dengan perkataan "irasainase" (selamat datang). Juga tidak ada kata "sumimasen" (permisi). Bahkan tak terdengar kata "arigato gozaimashita" (terima kasih banyak).

Harajuku sendiri sebenarnya merupakan sebutan yang populer untuk kawasan sekitar Harajuku Dori (Stasiun Kereta Api Harajuku), yang terletak di distrik Shibuya, Tokyo. Di tahun 1990 ketika pertama kali saya berkunjung ke Jepang, Harajuku masih belum kesohor.

Kini, dari komunitas inilah dunia mode heboh. Anak-anak muda di seluruh dunia meniru dan demam dengan Harajuku fashion termasuk di Indonesia. Seharian mengunjungi sentra Harajuku di Tokyo, saya bertemu bagkan bertemy "bule" yang lalu lalang dengan gaya Harajuku.

Saya berkunjung ke Harajuku pertengahan Oktober lalu, ketika Tokyo menyambut musim autumn (gugur). Akibat angin topan Ketsana (menerjang Filipina kemudian Jepang), iklim di Tokyo menjadi kacau-balau. Suhu udara siang 16 derajat dan malam tujuh sampai 10 derajat Celcius.

Maka, wanita-wanita Jepang yang terkenal sangat modis itupun menyesuaikan diri. Busana musim dingin, dengan pakaian yang cenderung menutup badan. Dipadukan dengan sepatu boot, topi penutup kuping, syal warna-warni, dan stoking hitam.

Para Harajuku pun tak ketinggalan, tapi tetap dalam keseronokan warna dan perpaduan yang khas, berani "nabrak."


Di Indonesia, artis Agnes Monica dan penyanyi Maia Estanti, adalah dua dari belasan selebriti Indonesia yang terang-terangan selalu tampil berbusana dan memproklamirkan diri sebagai penggemar berat Harajuku.

Berpakaian Harujuku di Indonesia bisa saja dianggap norak bahkan gila. Tapi bagi masyarakat fashion minded, seperti Jepang, setiap hasil karya busana, senorak apapun asal mengandung nilai seni, mereka hargai dan hormati sebagai hasil dari sebuah kreatifitas.

Karena sikap hidup masyarakat yang seperti itulah, maka tak heran bila kota Tokyo kini menjadi salah satu dari empat kiblat mode dunia diantara kota-kota pusat mode lainya, yaitu Roma, Paris, dan New York.(iku)

Dulunya Kampung Ninja

SEBELUM zaman kekuasaan pemerintahan Edo (Tokyo lama), Harajuku merupakan sebuah kawasan perkotaan kecil khusus untuk penginapan (juku). Mereka yang menginap di sini, umumnya adalah para ninja yang bepergian melalui rute jalan utama Kamakura.

Zaman Kekaisaran Tokugawa Ieyasu (1603-1867), ia menghadiahkan Harajuku kepada ninja Perfektur Iga yang berjasa menyelamatkan kaisar dari serangan kelompok pemberontak klan Sakai. Insiden itu dalam sejarah Jepang disebut peperangan Honniji.

Sejak saat itu Harajuku dijadikan sebagai pusat perniagaan. Di tangan para ninja Iga Harajuku berkembang lebih maju. Terutama ketika penguasa Edo memegang kekuasaan. Pada zaman ini, samurai kelas Bakushin juga menjadikan Harajuku sebagai tempat favorit bermukim. .

Di zaman Kekaisaran Meiji (1868-1912), Harajuku dibangun sebagai kawasan penting yang menghubungkan kota Tokyo dengan wilayah sekelilingnya. Dan, pada tahun 1906, Stasiun JR Harajuku dibuka sebagai perluasan jaringan jalur kereta api dalam kota Tokyo Metropolitan.

Tahun 1990-an, pemerintah Kota Tokyo menetapkan Harajuku sebagai kawasan khusus untuk para pejalan kaki. Sejak saat itu Harajuku menjadi tempat favorit berkumpulnya anak-anak muda Tokyo. (iku)

nama panggilan dalam bahasa jepang

Untuk memanggil saudara sekandung :
• One-chan : kakak cewe / kakak
• Onii-chan : kakak cowo / abang
• Okaa-san : ibu / mama
• Otou-san : ayah / papa
• Ojii-chan : kakek
• Obaa-chan : nenek
• Oji-chan : paman / om
• Oba-chan : tante / bibi
• ~kun : dek cowo
• ~chan : dek cewe

Untuk memanggil saudara yang tidak sekandung :
• onee-san: kakak cewe ( milik orang lain)
• onii-san: kakak cowo ( milik orang lain)
• okaa-san: ibu ( milik orang lain)
• otou-san: ayah ( milik orang lain)
• ojii-san : kakek ( milik orang lain)
• obaa-san : nenek ( milik orang lain)
• oji-san: paman ( milik orang lain)
• oba-san: tante ( milik orang lain)
• otouto-san : adik cowo ( milik orang lain)
• imouto-san : adik cewe ( milik orang lain)


Macam-macam panggilan dalam Nihongo#2

(nama)-sama: peringkat paling tinggi. Dipakai untuk orang yang lebih tua/lebih tinggi derajatnya.
(nama)-dono: setingkat dibawah -sama, tapi juga menandakan rasa hormat.
(nama)-sensei: guru/dokter
(nama)-sempai: senior
(nama)-san: untuk normal, biasanya buat yang baru ketemu/belom akrab
(nama)-chan: untuk anak kecil atau orang yang udah akrab
(nama)-kun: untuk cowo
(nama)-han: normal untuk logat kansai (kalau ga salah)
(nama)-(kosong): untuk memanggil orang yang derajatnya dibawah kita.



Kata ganti orang ;
• watakushi : saya(sangat formal)
• watashi: saya(formal)
• atashi: aku(cewe), kesannya cewe kalem
• boku: aku(cowo)
• ore: gw/aku (gaul)
• bokutachi: kami
• bokura : mereka
• kimi : kamu(biasa)
• anata : kamu (penggunaan yang satu ini harus hati2!)
• omae : kau! (sangat kasar)
• watashitachi = kami
• anatatachi = kalian
• aitsu = dia
• kare = dia cowo
• kanojo = dia cewe
• aitsutachi = mereka

*tambahan smua kata subjek (watashi/ore/boku/kimi/anata dll) ditambahin tachi berarti jamak
contohnya:
• watashitachi = kami
• anatatachi = kalian

*Pemakaaian kata ganti di atas harus lihat situasi dan kondisi. Perhatikan lawan bicara, berkata tuturlah yang baik dan sopan kepada orang yang lebih tua.
_________________
Arigatou .. .. ..

Senin, 02 November 2009